Peserta sidang persiapan pembentukan Sinode.
Peserta sidang persiapan pembentukan Sinode.

Sejarah Gepembri

Puji Tuhan, Dia mengasihi kita, 59 tahun yang lalu menggerakkan hati Pdt. Jason Stephen Linn untuk mendirikan The Cantonese Church of Christ yaitu Gereja Pemberita Injil kita sekarang ini.

Sebelumnya Pdt. Jason S. Linn adalah misionari dari Chinese Foreign Missionary Union (CFMU). Beliau berangkat dari Tiongkok menuju ke pedalaman Borneo, tinggal di antara suku dayak, dan mengabarkan Injil kepada mereka selama 15 tahun lamanya.

Selanjutnya Pdt. Jason S. Linn digerakkan oleh Roh Kudus melihat bahwa banyak orang Tionghoa berdialek Cantonese di Indonesia, tetapi tidak ada orang mengabarkan Injil kepada mereka. Maka pada tanggal 7 Maret 1948 dimulailah kebaktian perdana. Setelah berpindah tempat beberapa kali, pada 31 Mei 1952, akhirnya jemaat menempati gedung gereja sendiri di Jl. Kemurnian V No. 35, Jakarta Barat.

Oleh anugerah Tuhan, Injil diberitakan bukan hanya orang Tionghoa berdialek Cantonese, tetapi suku-suku lain juga memperoleh anugerah keselamatan. Sesuai dengan tekad melaksanakan Amanat Agung untuk memberitakan Injil, pada 18 Januari 1960 gereja kita berganti nama menjadi Gereja Beritakan Injil yang kemudian pada bulan Mei 1986 namanya dirubah menjadi Gereja Pemberita Injil disingkat Gepembri.

Setelah Pdt. Jason S. Linn lanjut usia dan pensiun dengan hormat, Pdt. John Zachariah melanjutkan penggembalaan dan memimpin jemaat, mengabarkan Injil ke berbagai tempat di Indonesia. Dari tahun 1966 sampai 1993 mendirikan pos PI dan gereja di Kelapa Gading Permai, Jembatan Besi, Reni Jaya di Jakarta dan sekitarnya, juga di Bandung, Denpasar, Pekalongan, Batam, serta mendirikan pos PI di 12 tempat di Kalimantan Barat. Tahun 1976 membentuk Komisi Pengutusan Injil Gepembri. Tahun 1978 membentuk Sinode Gepembri. Tahun 1993 memulai pelayanan siswa di Sekolah Pelita, Jakarta.

Pada tahun 1993 Pdt. Hardi Farianto meneruskan penggembalaan jemaat Gepembri Kemurnian sebagai gembala sidang utama yang ketiga. Pdt. Hardi Farianto bersama hamba-hamba Tuhan yg lain mendorong jemaat bersehati terus giat memberitakan Injil.

Berkat rahmat Tuhan, dari tahun 1994 sampai sekarang berturut-turut mendirikan pos PI di Pekan Baru, Bekasi, Dadap, Daan Mogot Baru. Selain itu dengan sekuat tenaga mendukung pekerjaan misi Sinode, mendirikan 41 pos PI di Kalimantan Barat, 1 pos PI di Kalimantan Tengah, 6 pos PI di Kalimantan Timur, dan 1 pos PI di Manado, Sulawesi Utara. Kini Gepembri telah berdiri tegak di 12 provinsi di Indonesia.

Sesuai dengan nama Gereja Pemberita Injil, Gepembri didirikan untuk melaksanakan Amanat Pemberitaan Injil. Selama kurun waktu 59 tahun oleh pimpinan Tuhan, dalam hal bahasa: telah digunakan dialek Cantonese ditambahkan dialek Hakka, bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia untuk memberitakan Injil.

Dalam hal sasaran penginjilan: dari hanya kepada orang-orang Tionghoa, kemudian lintas suku dan budaya, juga kepada suku-suku lain di Indonesia, antara lain di Kalimantan, Bali, Jawa dan Manado.

Dalam hal daerah pelayanan: dari Jakarta, berkembang ke kota-kota lain di Jawa dan selanjutnya meluas ke pulau-pulau di luar Jawa. Dari kota sampai ke desa-desa dan dusun-dusun terpencil. Dari satu jemaat bertumbuh menjadi 80 jemaat dan membentuk Sinode Gereja Pemberita Injil. Ini semua adalah anugerah dan karya Tuhan. Betapa besar kasih setia-Nya. Semua kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal!

Sekalipun Injil telah giat diberitakan, namun masih banyak jiwa-jiwa yang belum disentuh oleh Injil. Pekerjaan Tuhan yang mulia itu belum kita selesaikan. Jalan yang perlu kita tempuh masih panjang. Kita perlu bersehati melaksanakan Amanat Pemberitaan Injil. Kiranya Tuhan menolong kita setia sampai akhir.

 

Setia, Setia, Setia!